Durasi Baca: Hanya 1 Menit
Jawa Timur memang mempunyai segudang wisata alam yang sayang untuk dilewatkan. Kawah Ijen, salah satu destinasi wisata Banyuwangi yang telah dikenal luas oleh para wisatawan domestik maupun wisatawan asing karena keindahannya.
Dini hari biasanya orang sedang asyik terlelap. Namun, beda halnya dengan puncak Gunung Ijen yang memiliki suasana begitu dingin hingga menusuk tulang. waktu sekitar tiga per empat malam, aktivitas di Kawah Ijen justru menampakkan eksistensinya.
Kawah Ijen merupakan kawah asam raksa yang disebut-sebut sebagai kawah paling asam terbesar di dunia. Kawah Ijen memiliki ketinggiannya 2.443 meter dari atas permukaan laut yang terbentuk akibat proses letusan Gunung Ijen.
Baca juga:
Ini membuat kawah Ijen tersebut dipenuhi oleh air sehingga membentuk sebuah danau kawah yang sangat menakjubkan.
Yang ditunggu-tunggu oleh wisatawan adalah fenomena Blue Fire alias si api biru yang hanya mau menampakan diri ditengah gulita dan merupakan magnet utama dari pesona Kawah Ijen.
Namun, setiap wisatawan Kawah Ijen harus tahu benar risiko di balik pesona Blue Fire, agar bisa selalu waspada. Ada asap dan bau belerang yang berbahasa bila sampai terhirup berlebihan, sekalipun sudah memakai masker.
Untungnya, terdapat pesona Kawah Ijen bukan hanya Blue Fire, tetapi melihat para penambang belerang di kawah ini bisa menjadi tontonan mempesona tersendiri. Mereka bekerja dengan alat seadanya dan cara yang konvensional.
Lalu, momen matahari terbit di atas puncak Gunung Ijen juga bisa jadi pesona tersendiri yang luar biasa indahnya. Panorama yang terhampar didepan mata setelah matahari memperlihatkan diri, menjadi pesona berikutnya.
Bagaimana, Sobat? Tertarik untuk melihat blue fire? Tapi ingat, jadilah ‘tamu’ yang baik disetiap destinasi wisata yang kamu kunjungi, ya.
Dayana Cinthya
Writing means sharing. It's part of the human condition to want to share things - thoughts, ideas, and opinions.
Buat Tulisan