Durasi Baca: Hanya 1 Menit
Memasuki bulan Ramadhan dan kehamilan berada di trimester kedua, banyak ibu yang memutuskan untuk tetap berpuasa. Maka dari itu, ibu hamil harus mengetahui dulu panduan puasa saat hamil trimester dua.
Trimester kedua adalah di mana kehamilan sudah memasuki bulan ke empat hingga ke lima. Biasanya pertumbuhan janin sudah berkembang selain itu perubahan fisik yang dialami ibu kian tampak.
Pada trimester ini memasuki tahapan pembentukan organ penting janin. Ukuran dan berat badan bayi semakin meningkat. Umumnya pada akhir trimester kedua janin memiliki berat badan 1 kg.
Begitu pentingnya perkembangan yang terjadi di trimester ini sehingga ibu harus menjaga asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh janin.
Tips Menjalankan Puasa Saat Hamil Trimester Kedua
Menjalankan puasa saat hamil trimester kedua mungkin tidak masalah bagi sebagian ibu dengan kehamilan sehat.
Namun, ada beberapa hal harus tetap diperhatikan seperti berikut ini.
- Penuhi kebutuhan nutrisi
Berbagai nutrisi penting masih perlu dipenuhi selama trimester kedua kehamilan untuk mendukung perkembangan bayi dalam kandungan. Beberapa nutrisi tersebut seperti:
- Asam folat untuk mengurangi risiko bayi lahir cacat
- Asam lemak omega-3 untuk mendukung perkembangan otak dan saraf bayi
- Kalsium untuk mendukung pembentukan dan pemadatan tulang bayi dalam kandungan
- Zat besi untuk mencegah anemia selama kehamilan. Kebutuhan zat besi ini makin tinggi seiring bertambahnya usia kehamilan Anda.
- Seng untuk mencegah bayi lahir cacat dan kelahiran prematur, serta untuk mendukung pertumbuhan bayi
Ibu hamil bisa mencukupi kebutuhan nutrisi tersebut dengan mengonsumsi berbagai macam sayuran dan buah-buahan, sumber protein hewani (seperti ikan, daging, ayam, telur, dan susu), sumber protein nabati (tahu, tempe, dan kacang-kacangan), karbohidrat, dan lemak.
Disarankan untuk mengonsumsi sayuran dan buah-buahan sebanyak 5 porsi per hari untuk membantu tubuh memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral.
Selama puasa, pilihlah karbohidrat kompleks yang mengandung banyak serat. Serat membantu ibu hamil mempertahankan energi dan kenyang lebih lama, sehingga ibu tidak cepat lemas dan lapar selama puasa.
Sebaliknya, hindari konsumsi karbohidrat sederhana seperti makanan manis. Karbohidrat sederhana dapat membuat gula darah ibu hamil cepat naik dan membuat lebih cepat lapar.
- Penuhi kebutuhan cairan
Selain nutrisi, kebutuhan cairan juga penting untuk dipenuhi selama ibu hamil menjalankan puasa.
Disarankan untuk memenuhi kebutuhan cairan sebanyak 2 liter per hari (sekitar 8 gelas) atau lebih. Jangan sampai ibu hamil mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi saat puasa. Hal ini dapat membahayakan janin.
Baca Juga:
Jika ibu hamil sudah merasa sangat haus, lemas, pusing, dan ingin pingsan, sebaiknya segera istirahat dan batalkan puasa.
Hindari pula konsumsi minuman berkafein, seperti kopi, teh, dan minuman bersoda karena minuman ini dapat meningkatkan kehilangan cairan dari tubuh sang ibu.
- Istirahat yang cukup
Jika nutrisi sudah terpenuhi dengan baik, jangan lupa untuk istirahat yang cukup. Mengambil waktu istirahat yang cukup juga diperlukan selama kehamilan agar ibu tidak merasa kelelahan selama puasa.
Tidur beberapa jam di siang hari mungkin diperlukan untuk mendukung kelancaran puasa. Selain itu, sebaiknya juga hindari melakukan aktivitas berat dan olahraga selama puasa.
Sobat, selalu konsultasikan kepada dokter mengenai kesehatan kehamilan agar dapat berpuasa dengan lancar.
Dayana Cinthya
Writing means sharing. It's part of the human condition to want to share things - thoughts, ideas, and opinions.
Buat Tulisan