Sumber: momcentral.co.au
Durasi Baca: Hanya 1 Menit
‘Ain yang artinya mata, merupakan sumber dari banyak hal pada diri seseorang. Mata adalah jendela bagi manusia. Namun, mata juga bisa menjadi sumber keburukan.
Penyakit atau gangguan yang disebabkan pandangan mata, atau familiar disebut dengan penyakit ain memang tidak bisa dianggap sepele, Moslem Fellas. Bahkan ada juga penyakit ain pada bayi yang belum banyak orang tahu.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah,
"Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain itu yang bisa” (HR. Muslim no. 2188).
Gangguan dari penyakit ‘Ain sendiri bisa berupa penyakit kisruhnya rumah tangga, kesulitan, kerusakan hingga kematian seseorang.
Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Sebab paling banyak yang menyebabkan kematian pada umatku setelah takdir Allah adalah ‘ain,” (HR. Al Bazzar dalam Kasyful Astar [3/ 404], dihasankan oleh Al Albani dalam Shahih Al Jami’no.1206).
Sumber: petitjourney.co.au
Dampak Penyakit Ain pada Bayi
Sebenarnya penyakit ‘ain dapat menyerang siapa saja, bahkan Rasulullah sendiri juga pernah mengalami hal ini.
Namun, sepertinya orang tua masa kini menyepelekan penyakit ain pada bayi yang tentunya bisa saja terjadi.
Memiliki anak merupakan karunia terindah, memiliki bayi yang lucu nan menggemaskan di zaman sekarang membuat tak sedikit orang tua yang tergiur untuk membagikan momen sang buah hati di media sosial.
Memang, tidak ada larangan untuk membagikan foto ataupun video anak di media sosial. Namun Moslem Fellas perlu ingat, membagikan foto ataupun video anak di media sosial dapat menjadi salah satu pembuka peluang besar untuk terkena penyakit ’ain, lho.
Dikutip dari Islampost, penyakit ‘ain dapat terjadi karena 2 hal, pertama yakni karena ada pandangan hasad (dengki) kepada gambar tersebut.
Kedua yakni karena adanya pandangan takjub. Pandangan mata memang mengandung hakikat yang mana dapat berdampak buruk pada kesehatan seseorang terutama anak-anak.
Dilansir dari Nahdlatul Ulama, di samping pandangan jahat penuh kedengkian, pandangan takjub dan senang meluap-luap tanpa dibarengi dzikrullah juga dapat membawa pengaruh negatif terhadap objeknya, Moslem Fellas.
Sumber: thetelegraph.co.uk
Gejala Penyakit ‘Ain pada Bayi
Penyakit ain pada bayi gejalanya bisa berupa menangis terus menerus tanpa henti, kemudian tiba-tiba tidak ingin menyusui tanpa sebab yang jelas, anak terlihat gusar hingga dalam waktu lama tentu dapat membuat anak kekurangan gizi.
Hal yang tak kalah penting untuk diketahui bahwa penyakit ‘ain bisa muncul meskipun mata pelakunya tidak berniat membahayakannya (ia takjub dan kagum), lho. Laa hawlaa wa laa quwwata illa billah!
Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan, “Jiwa orang yang menjadi penyebab ‘ain bisa saja menimbulkan penyakit ‘ain tanpa harus dengan melihat."
"Bahkan terkadang ada orang buta, kemudian diceritakan tentang sesuatu kepadanya, jiwanya bisa menimbulkan penyakit ‘ain, meskipun dia tidak melihatnya. Ada banyak penyebab ‘ain yang bisa menjadi sebab terjadinya ‘ain, hanya dengan cerita saja tanpa melihat langsung,” (Zadul Ma’ad 4/149).
Penyakit ain pada bayi tidak boleh disepelekan, Moslem Fellas. Rasulullah sendiri yang mengatakan bahwa ‘ain itu memang nyata adanya. Menyayangi anak tidak harus dengan memajang fotonya di sosial media kok. Yuk, sayangi anak dengan menjaganya dari penyakit ‘ain. Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari keburukan dunia dan akhirat. Aamiin Allahumma aamiin.
Nadya Maysyarah
She passionates about learning the islamic sciences as well as other beneficial knowledge such as world history, tech, lifestyle, and woman topics
Buat Tulisan