Durasi Baca: Hanya 1 Menit
Tanah di timur Indonesia yang mempesona adalah tanah Papua. Papua memiliki hasil bumi yang melimpah, panorama alam yang indah mulai dari Kepulauan Raja Ampat sampai pegunungan tinggi Jayawijaya.
Selain kaya akan hasil bumi dan panorama, ada hal unik yang dimiliki oleh Papua, yaitu pakaiannya. Pakaian adat Papua memiliki filosofi yang kuat.
Bagi masyarakat asli papua, menengenakan pakaian adat warisan nenek moyang merupakan hal yang tidak boleh dilupakan. Mengenakan pakaian adat dinilai sebagai wujud penghormatan mereka kepada nenek moyang. Apa saja filosofi pakaian adat Papua? Berikut ulasannya.
Model Pakaian Adat Papua. Baik pria ataupun wanita Papua, secara umum keduanya menggunakan model baju yang hampir sama.
Menariknya, orang-orang Papua menggunakan rok rumbai-rumbai yang terbuat dari rajutan daun sagu. Tak hanya untuk rok bagian bawah, ternyata daun sagu juga digunakan sebagai hiasan rambut.
Sementara itu, orang-orang Papua yang masih tinggal di pedalaman, konon masih enggan untuk menutupi bagian dada. Mereka lebih memilih menutupinya hanya dengan tato. Terlepas dari rok rumbai, rupanya orang-orang Papua juga menggunakan koteka pada beberapa acara.
Koteka adalah penutup kemaluan yang dibuat dari labu air dan diukir dengan motif yang unik. Yang menarik adalah jika seorang pria yang menggenakan pakaian koteka paling besar berarti pria tersebut memiliki kedudukan yang tinggi ditempat tinggalnya.
Baca Juga:
Aksesoris Pakaian Adat Papua. Selain mengenakan pakaian yang menyatu dengan alam, aksesoris yang digunakan orang-orang Papua juga tak kalah unik. Salah satu aksesoris yang kerap dikenakan oleh orang-orang Papua ialah hiasan kepala. Hiasan tersebut terbuat dari rambut ijuk, bulu burung kasuari, ayaman daun sagu, manik-manik dari kerang, ataupun gigi anjing yang dikalungkan. Konon, aksesoris tersebut tidak bisa dilepaskan dari baju adat asli Papua.
Nah, itulah keunikan dari pakaian adat Papua. Rok rumbai-rumbai, koteka, dan aksesoris itu menjadi identitas masyarakat Papua.
Masyarakat Papua selalu ingin menjaga dari warisan-warisan nenek moyangnya sampai kapanpun. Maka dari itu, tidak heran jika hingga sampai saat ini masyarakat Papua masih mengenakan pakaian adat tersebut.
Dayana Cinthya
Writing means sharing. It's part of the human condition to want to share things - thoughts, ideas, and opinions.
Buat Tulisan