Durasi Baca: Hanya 1 Menit
Mengajarkan anak berpuasa memang susah-susah gampang. Terkadang mereka sangat antusias saat memulai puasa, tapi kemudian tiba-tiba ingin menyerah saat mulai terasa lapar.
Mengajarkan kebaikan kepada anak sejak dini wajib hukumnya. Nah, Sobat bisa memulainya dengan mengajarkan anak berpuasa.
Dalam menjalankan ibadah puasa, tak semua anak diwajibkan untuk melakukan ibadah puasa.
Seseorang yang wajib melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan adalah yang memenuhi syarat dan rukun puasa ramadan.
Jadi untuk anak-anak yang belum dan tidak mempunyai kewajiban dalam berpuasa, alangkah baiknya jika orang tua mengajarkan kepada anak agar ikut serta dalam menjalankan puasa.
Nah, seperti apa cara yang baik mengajarkan anak berpuasa? Yuk, simak ulasan berikut ini.
- Beri anak contoh
Memberi pelajaran ke anak sebaiknya dengan contoh. Hal ini membuat anak lebih mudah mempraktikkannya. Contohnya yaitu dari orangtuanya sendiri.
Saat orangtua menjalankan ibadah puasa, pasti anak akan bertanya apa itu puasa, mengapa ayah dan ibu tidak makan, dan lain sebagainya.
Hal ini akan menimbulkan rasa penasaran anak, sehingga anak ingin mencobanya dan mempraktikkannya sendiri.
Di usia anak yang masih muda, anak bisa dengan mudah meniru perilaku seseorang di sekitarnya.
- Tidak memaksa anak untuk puasa penuh
Beri anak kelonggaran untuk puasa. Perlu diingat bahwa anak masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan di mana ia masih membutuhkan banyak nutrisi.
Selain itu, anak kecil juga belum bisa membantu dirinya sendiri untuk mendapatkan makanan dan minuman sejumlah yang ia butuhkan.
Sehingga, memaksa anak untuk puasa penuh atau puasa setiap hari bisa menimbulkan risiko kesehatan pada anak.
Sebaiknya mulailah mengajari anak puasa dengan perlahan. Mulai dari puasa beberapa jam dalam satu hari kemudian tingkatkan lagi jika anak sudah berhasil melewatinya.
Yang terpenting, anak perlu mengenal dulu apa itu puasa dan bagaimana cara menjalankannya.
Kemampuan anak untuk berpuasa lama-kelamaan juga akan meningkat seiring dengan kebiasaannya dalam menjalankan puasa.
- Dilatih sejak usia dini
Melatih anak berpuasa bisa dimulai pada usia 5 tahun dengan berpuasa setengah hari terlebih dahulu.
Baca Juga:
Jika anak sudah terbiasa dengan puasa setengah hari, kemudian dilanjutkan puasa penuh satu hari dalam satu bulan. Melatih puasa ini disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi anak.
- Beri penghargaan pada anak jika ia telah sukses menjalankan puasa
Terlepas dari berapa jam anak sudah puasa atau berapa hari anak mengikuti puasa, sebaiknya beri penghargaan ke anak setelah ia menjalankan puasa.
Penghargaan ini dapat menambah semangat anak untuk ikut menjalankan ibadah puasa lagi dan lagi.
Namun, penghargaan tersebut sebaiknya berupa pujian saja seperti mengatakan bahwa ia adalah anak yang hebat. Dengan demikian, si kecil akan semakin bersemangat untuk puasa.
Orangtua juga bisa menyediakan makanan kesukaan anak saat waktunya buka. Ini juga salah satu hal yang membuat anak senang saat menjalankan ibadah puasa.
Namun, tetap pilihkan makanan sehat untuk anak yang mengandung nutrisi penting bagi anak. Seperti, makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.
Jangan biasakan memberi hadiah ke anak dengan makanan manis karena dapat membawa dampak buruk bagi kebiasaan makan anak.
- Ajarkan anak untuk menghormati orang yang sedang berpuasa
Jika anak tidak sanggup melakukan ibadah puasa, ajarkan mereka bagaimana caranya untuk menghormati orang yang sedang berpuasa. Seperti tidak makan dan minum dihadapan orang yang sedang berpuasa.
Sobat, peran orangtua sangat diperlukan bagi anak dalam belajar melaksanakan ibadah puasa. Dampingi terus si kecil, ya, hingga berhasil ya!
Dayana Cinthya
Writing means sharing. It's part of the human condition to want to share things - thoughts, ideas, and opinions.
Buat Tulisan