Sumber: kumparan.com
Durasi Baca: Hanya 1 Menit
Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah kondisi yang kompleks, memengaruhi 1 dari 68 anak-anak di dunia. Autisme sendiri biasanya terdeteksi saat anak memasuki usia tertentu.
Hingga saat ini, para ahli masih mencoba untuk mengumpulkan faktor-faktor apa yang berkontribusi pada pengembangan autisme.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa ternyata perubahan yang terjadi selama pembuahan, kehamilan, dan bahkan mungkin persalinan dapat meningkatkan risiko autisme pada anak-anak.
Terutama pada anak yang secara genetik (keturunan) cenderung mengalami gangguan tersebut, Moslem Fellas. Nah, para ibu sejatinya bisa mencegah autisme sejak hamil.
Mencegah Autisme Sejak Hamil, Begini Caranya
Dikutip dari laman Parents, hasil studi New England Journal of Medicine menemukan perbedaan pada otak anak-anak dengan autisme pada trimester kedua kehamilan seorang ibu.
Meskipun para peneliti belum mampu menentukan penyebab pasti, ASD kemungkinan berkembang dari kombinasi faktor.
Menurut Paul Wang, MD, wakil presiden senior penelitian medis untuk Autism Speaks, beberapa kasus autisme mungkin disebabkan karena faktor genetik, dan faktor yang lainnya mungkin disebabkan oleh lingkungan. Tetapi sebagian besar kasus dapat disebabkan dari interaksi keduanya.
Meskipun tidak ada manusia yang dapat mencegah autisme sejak kehamilan, tapi manusia, khususnya para wanita, dapat meningkatkan peluang memiliki bayi yang sehat dan mencegah autisme sejak hamil dengan melakukan perubahan gaya hidup ini, kok.
1. Biasakan Hidup Sehat
Pola hidup sehat memang menjadi salah satu hal yang dicontohkan oleh Rasulullah. Hal ini jugalah yang harusnya kita lakukan, mencintai diri sendiri dengan senantiasa membiasakan hidup sehat.
Kamu bisa melakukan pemeriksaan rutin, makan makanan seimbang, dan berolahraga rutin sesuai kebutuhan. Semua kebiasaan sehat ini perlu kedisiplinan dari diri sendiri sejak dini.
Pastikan juga calon ibu mendapatkan perawatan pranatal yang baik, dan minum semua vitamin dan suplemen yang direkomendasikan oleh dokter.
2. Jangan Minum Obat Sembarangan
Saat mengalami kondisi tubuh yang menurun, hindari minum obat sembarangan. Kamu bisa tanyakan kepada dokter sebelum berniat meminum obat apa pun.
Ini berlaku untuk suplemen dan vitamin, terutama beberapa obat anti-kejang yang bisa jadi tidak cocok untuk kamu dan sang calon bayi.
Jika terkena penyakit musiman seperti flu atau batuk, kamu bisa dahulukan pengobatan dari bahan-bahan alami dan mengonsumsi buah-buahan sebagai vitamin. Namun, lagi-lagi, tetap harus sesuai anjuran dokter, ya.
Sumber: www.solusisehatku.com
3. Hindari Alkohol!
Allah melarang kita mengonsumsi alhokol karena bahaya yang ditimbulkan minuman ini untuk kesehatan kita.
Katakan tidak pada jenis minuman dan makanan yang mengandung alkohol, baik saat hamil ataupun tidak.
Baca Juga:
Mengonsumsi alkohol tidak memberi manfaat untuk siapapun, apalagi bagi ibu hamil. Alkohol hanya akan membuat kondisi kesehatan kita semakin tidak beres, lho.
4. Lakukan Vaksinasi
Pastikan calon ibu mendapatkan vaksin campak Jerman atau rubella sebelum memutuskan untuk hamil, ya.
Vaksinasi dapat bisa menjadi upaya mencegah autisme sejak kehamilan agar terhindari dari virus rubella.
Selain itu, vaksinasi juga mencegah sang calon ibu terkena infeksi virus lain yang membahayakan bagi janin.
Vaksinasi sebaiknya memang dilakukan sebelum menikah, lho. Tujuannya agar pasangan suami-istri terhindari dari penyakit kelamin dan lainnya.
5. Konsumsi Makanan Kaya Zat Besi
Sebuah studi yang dilakukan oleh American Journal of Epidemiology pada tahun 2004 menemukan bahwa anak-anak yang lahir dari ibu yang kekurangan zat besi lima kali lebih mungkin mengembangkan autisme.
Risiko ini bahkan dapat meningkat ketika ibu berusia 35 atau lebih atau memiliki kondisi metabolisme seperti obesitas, tekanan darah tinggi, atau diabetes.
Zat besi memang sangat penting untuk perkembangan otak janin, namun ternyata hampir setengah dari semua wanita hamil tidak mendapatkan khasiat yang cukup.
Raphael Bernier, Ph.D, direktur klinis Autism Center di Seattle Children's Hospital mengatakan, meskipun tidak ada indikasi yang jelas bahwa kekurangan zat besi selama kehamilan menyebabkan autisme, tapi zat besi sangat penting untuk perkembangan sistem saraf bayi.
Secara umum, wanita harus melakukan apa yang bisa dilakukan untuk tetap sehat selama kehamilan walaupun tujuannya bukan untuk mencegah autisme sejak hamil. Tanyakan kepada dokter tentang rencana kehamilan sehat yang tepat untuk kamu, Moslem Fellas.
Nadya Maysyarah
She passionates about learning the islamic sciences as well as other beneficial knowledge such as world history, tech, lifestyle, and woman topics
Buat Tulisan