Durasi Baca: Hanya 1 Menit
Anak-anak terlahir dengan berbagai karakter dan kepribadian. Ada sebagian anak menunjukkan sikap agresif, tapi kadang juga menunjukkan sikap pemalu.
Kita mungkin sebagai orangtua memaklumi sikap anak yang pemalu karena menganggap hal ini biasa.
Namun jika terus berlanjut seiring bertambahnya usia, kita perlu melatih anak yang pemalu hingga setidaknya memiliki percaya diri yang baik.
Melatih Anak yang Pemalu agar Lebih Percaya Diri
Anak yang memiliki sifat pemalu memang wajar terjadi, tidak bisa dipungkiri sebagian besar anak-anak memiliki kepribadian pemalu.
Namun, sikap tersebut juga bisa tumbuh karena kemampuan sosialisasi yang belum optimal atau pengalaman tertentu. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melatih anak yang pemalu.
- Dorong anak untuk eksplorasi lingkungan sekitar
Eksplorasi adalah hal yang wajib dilakukan oleh anak-anak. Orangtua perlu menerapkan pola asuh yang baik pada anak sejak ia masih bayi, yakni memberikan kesempatan untuknya melakukan eksplorasi terhadap segala hal yang ia inginkan.
Biarkan anak melakukan hal yang menggugah rasa penasarannnya dengan tetap dalam pengawasan kita.
Melalui eksplorasi yang lebih luas, maka ia pun akan tumbuh jadi anak yang berkembang dan mau membangun citra dirinya.
- Hindari melabeli anak
Ketika mengenali si kecil memiliki karakter pemalu, sangat tidak disarankan memberikan predikat atau label yang menyebutnya sebagai pemalu.
Cara seperti ini justru akan membuatnya berpikir bahwa ia akan selalu menjadi pemalu. Apabila ia sering mendengar label pemalu, bukan tidak mungkin ia menjadi sadar dan lebih malu.
Risiko akhirnya, berujung pada psikologis anak yang memilih menarik diri dari lingkungannya.
Ada baiknya saat anak kurang percaya diri di lingkungannya, berikan dorongan dan kepercayaan bahwa ia bisa melakukannya.
- Selalu ajak anak saat melakukan kunjungan
Saat hendak mampir atau hendak berkunjung ke kerabat atau teman lama, jangan lupa ajak si kecil agar mau ikut bersama kita, ya.
Baca Juga:
Entah itu acara arisan, pernikahan, atau sekadar kumpul-kumpul biasa. Pasalnya, mengajak si kecil berkunjung ke berbagai tempat baru lalu bertemu dengan orang-orang baru akan membuatnya lebih terbiasa dengan lingkungan dan orang-orang baru.
Kemampuan komunikasinya akan semakin bertambah, begitu pula dengan rasa percaya diri.
- Sebaiknya pilih sekolah umum
Selalu ajak si kecil untuk membuka interaksi sesering mungkin dengan anak-anak sebayanya.
Salah satu cara yang bisa kita pilih yaitu mendaftarkannya ke sekolah atau taman kanak-kanak umum.
Hindari memilih home schooling sebab dengan membiarkan si kecil masuk ke sekolah biasa, rasa percaya diri anak bisa tumbuh lebih tinggi.
Di sekolah, anak akan menjumpai serta mengenal berbagai karakter orang kemudian secara alami mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungan di luar rumahnya.
- Pastikan anak tahu dukungan orangtua
Dukungan serta dorongan orang tua merupakan hal paling penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak.
Bila si kecil belum berhasil melakukan sesuatu, hindari mengucilkan atau menganggapnya lemah. Kebiasaan ini justru akan membuat anak tertekan dan semakin tidak percaya diri.
Maka dari itu, tetap berikan motivasi dan kepercayaan secara verbal dan non-verbal bahwa anak bisa melewati dan melakukannya.
Sifat pemalu atau minder yang dimiliki oleh seorang anak terkadang membuat bakat dan potensi yang dimilikinya jadi tak tampak sebab ia enggan untuk menggalinya.
Bentuk anak yang percaya diri dengan cara-cara melatih anak yang pemalu tersebut, ya. Anak pun jadi lebih nyaman untuk bebas mengekspresikan keinginannya serta menunjukkan potensi diri.
Danur K Atsari
Live more worry less
Buat Tulisan