Durasi Baca: Hanya 1 Menit
Masjid Amirul Mukminin, menjadi salah satu masjid terapung pertama yang dimiliki Indonesia. Keindahan arsitektur dan pesona alam di sekitar masjid ini mampu menghipnotis siapa pun yang berkujung ke sana.
Berkunjung ke Makassar tak melulu tentang kuliner dan wisata alam.
Sobat juga bisa mengunjungi masjid yang mempesona yakni Masjid Amirul Mukminin.
Masjid ini dibangun bukan di daratan yang jauh dari bibir pantai, melainkan tepat berada di pinggir pantai sehingga saat pasangan masjid tersebut benar-benar terapung di atas air.
Terletak di atas hamparan teluk Makassar, sekitar satu kilometer dari anjungan pantai Losari yang telah terkenal di seantero nusantara, di sanalah masjid terapung Amirul Mukminin ini berada.
Masjid terapung di Makassar ini juga menyandang nama lain sebagai Masjid 99 Al Makazzary yang mana gabungan namanya merujuk pada jumlah Asmaul Husna dan nama seorang imam besar Masjidil Haram, Syekh Yusuf.
Masjid ini berdiri di atas air laut seluas 1.608 meter dengan menggunakan 164 tiang. Pengerjaannya, sudah berjalan sejak 8 Mei 2009.
Bangunannya ada tiga lantai, dua lantai digunakan untuk sarana ibadah atau tempat shalat.
Satu lantai di bawah kuba itu bisa berfungsi sebagai tempat rekreasi. Di lantai itu akan dijadikan juga tempat melihat hilal untuk penetuan awal Ramadhan.
Masjid yang mampu menampung 500 jemaah ini menjadi simbol kebanggaan masyarakat Makassar yang melambangkan makna keislaman, kebesaran, dan kebanggaan.
Apakah yang Membuat Masjid Amirul Mukminin Mempesona?
Arsitektur yang Indah
Masjid Amirul Mukminin berdiri anggun dengan dua menaranya yang menjulang seolah menunjuk langit.
Pilihan desain arsitektur modern, dengan warna putih dan abu-abu mendominasi hampir keseluruhan bangunan membuat masjid yang berdimensi mungil ini tampak begitu manis.
Baca Juga:
Belum lagi keberadaan dua buah kubah yang bertahtakan mozaik gradasi biru mengilat menjadikan masjid ini terlihat kian memesona.
Jika Masjid pada umumnya pemilihan ornamen yang meliuk-meliuk dan penuh dengan detail klasik yang khas, di Masjid terapung ini hal tersebut tidak akan kita temukan.
Pilar-pilar tinggi akan menyambut kita ketika tiba di akses utama Masjid. Seolah merepresentasikan lima waktu solat dalam sehari, pilar berwarna putih itu pun berjumlah lima buah.
Melewati pintu utama Masjid, kita akan langsung menemukan tempat bersuci di sisi kiri dan kanan bangunan.
Kemudian, di masing-masing sisi itu pula terdapat tangga melingkar untuk mencapai lantai dua dan tiga dari Masjid terapung ini.
Sunset yang Penuh Pesona
Menapaki putaran tangga sembari menikmati suasana sore hari menjelang mentari tenggelam, akan menjadi best moment yang layak diburu ketika kita mengunjungi Masjid terapung ini.
Sepanjang jejak langkah menuju ke atas kita akan disuguhi tampilan prosesi tenggelamnya sang surya di ufuk barat.
Dengan sudut pandang yang berbeda dari setiap lantai namun sama menakjubkan. Sunset di lantai satu, sunset di lantai dua, dan sunset di lantai tiga, semua sama indahnya.
Lokasi dan Akses yang Mudah
Karena berada di pesisir Pantai Losari, akses menuju Masjid ini pun sama mudahnya dengan menuju Pantai Losari.
Obyek wisata Pantai Losari berada di jantung Kota Makassar, tepatnya di Jalan Penghibur. Jalan ini berada di sebelah barat Kota Makassar.
Posisi pantai Losari sangat strategis dan menjadi bagian yang menyatu dengan suasana kota Makasar yang membentang sejauh kurang lebih 4 km.
Sobat, jika kamu penasaran menikmati sunset di Masjid Amirul Mukminin, gak ada salahnya jika Masjid ini masuk daftar destinasi wisata religi kamu.
Dayana Cinthya
Writing means sharing. It's part of the human condition to want to share things - thoughts, ideas, and opinions.
Buat Tulisan