Durasi Baca: Hanya 1 Menit
Pertama kali mendengar nama Kudus, mungkin hal pertama muncul di benak adalah nama salah satu Wali Songo, Sunan Kudus, salah satu tokoh penyebar agama Islam di daerah Jawa.
Tapi kali ini kita akan membahas hal yang berbeda, ya. Melainkan makanan khas Kudus, yang merupakan sebuah kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah mencapai 42.516 Ha dan terbagi dalam 9 kecamatan.
Makanan khas Kudus yang Unik
Saat mampir ke daerah ini, jangan lupa mencicipi berbagai makanan lezat dan unik khas Kabupaten Kudus.
- Soto Kudus
Tentunya makanan satu ini yang paling populer. Namun, banyak orang yang belum mengetahui versi soto Kudus asli yaitu menggunakan daging kerbau ataupun daging ayam.
Dahulu kala, ketika Sunan Kudus tiba di kabupaten ini beliau membuat larangan menyembelih sapi untuk menghormati penduduk asli Kudus yang mayoritas beragama Hindu.
Selain daging yang digunakan isian lainnya juga berbeda. Soto Kudus biasanya menggunakan tambahan kecambah, daun bawang, dan seledri.
- Lentog Tanjung
Makanan yang satu ini termasuk jarang ditemui di luar daerah asalnya. Lentog berasal dari kata lontong dan Tanjung dan desa Tanjungkarang merupakan daerah asal makanan ini. Hidangan ini banyak dicari sebagai sajian sarapan.
Di Kabupaten Kudus sendiri terdapat sentra penjualan Lentog Tanjung, yaitu di sebelah utara simpang lima jalan lingkar Tanjungkarang. Lentog Tanjung dibuat dari lontong yang diiris kecil-kecil, lodeh tahu, dan sayur nangka muda yang ditambah dengan sambal cair.
Keunikan lain pada makanan ini ada pada lontongnya yang besarnya hampir sebesar paha orang dewasa.
- Parijoto
Jenis yang satu ini bukan makanan olahan, melainkan buah unik dari lereng Muria. Buah ini hanya tumbuh subur di lereng Gunung Muria, maka tidak heran banyak wisatawan yang membelinya sebagai oleh-oleh khas Gunung Muria, Kabupaten Kudus.
Buah ini biasanya dijadikan sebagai rujak atau direbus dahulu sebelum dikonsumsi karena rasanya yang agak asam dan getir.
Di dalam buahnya mengandung flavonoid dan daunnya mengandung tannin yang berkhasiat sebagai obat sariawan maupun obat diare.
- Lepet
Hidangan ini sering dibuat pada lebaran ketupat atau hari ke tujuh Idul Fitri. Lepet terbuat dari beras ketan dan kelapa parut yang dibungkus menggunakan daun kelapa kemudian direbus.
Untuk isi lepet biasanya ditambah dengan kacang tolo atau dikreasikan dengan ditambah nangka atau pisang sesuai selera.
- Nasi Pindang
Hidangan ini merupakan nasi dengan irisan daging kerbau dan daun melinjo yang diguyur kuah santan.
Nasi Pindang mempunyai kemiripan dengan Rawon Jawa Timur, yang membuatnya istimewa yaitu kuah santan pada nasi pindang. Kemudian, dicampur dengan keluak dan daun melinjo yang menjadikannya istimewa.
- Garang Asem Ayam
Makanan selanjutnya ini dahulu dianggap mewah karena hanya dinikmati orang-orang kalangan atas dan hanya dihidangkan pada waktu-waktu tertentu.
Baca Juga:
Makanan ini menarik wisatawan karena rasanya yang khas, yaitu masakan olahan ayam berkuah santan yang dimasak menggunakan daun pisang dan didominasi oleh campuran rasa asam dan pedas.
- Sate Kerbau
Sate kerbau mempunyai daya tarik tak hanya dari bahan dasarnya tetapi juga dari rasanya. Kita tidak perlu khawatir daging alot, sebab sudah dihaluskan terlebih dahulu lalu dibentuk menyerupai sate lilit khas Bali.
Di samping itu, rasa manis disapatkan dari kecap manis dan gula merah yang dicampurkan pada dagingnya.
Makanan khas Kudus di atas hanya sebagian kecil dari berbagai makanan lezat lain yang terdapat di daerah sini. Selamat mencoba!
Danur K Atsari
A fast learner. Strives to write Islamic based lifestyle and halal culinary. Live more worry less!
Buat Tulisan