Banyak orang berkata, "Meraih lebih mudah dari pada Mempertahankannya". Kata itupun juga berlaku untuk sebuah keimanan.
Saat gelap selalu ada titik cahaya terang meskipun terlihat samar dan redup, yang saat dihampiri akan semakin terang dan menerangkan seluruh ruang gelap yang dulunya senyap. Begitu pula dengan hati, saat kegelapan dan kekosongan datang akan menimbulkan keresahan. Namun jika kita mau menghampiri cahaya terang, kedamaian dan ketenangan akan datang. Tinggal bagaimana kita ingin mempertahankan cahaya tersebut atau tidak.
Hidayah bisa datang kapan saja, dimana saja dan dalam bentuk apa saja, tetapi yang begitu sulit dijalankan adalah istiqomahnya. Bisa saja saat ini kita menjadi lebih baik, tetapi keesokan harinya kita semakin lemah dalam mempertahankannya atau sangat sulit menjaga niatnya.
Allah berfirman:
“Hai manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat menolong bapaknya. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) setan memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.” (Qs. Luqman: 33)
Baca Juga: Cara Jitu Menambah Keimanan
Sobat moslem, kelak saat hari kiamat datang hanya amalan baik kitalah yang dapat menolong diri kita sendiri. Karena itu, bertaqwalah kepada Allah dengan tidak terperdaya oleh bisikan setan yang menipu. Ya, setan memang sangat senang mengajak kita melakukan hal buruk dan menipu agar kita membenarkan apa yang telah kita lakukan meskipun itu buruk.
Lalu, jika ada yang bertanya “mengapa kita harus bertaqwa kepadaNya, kepada satu Tuhan yaitu Allah?”
Allah berfirman:
“Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al-Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah (Aku) Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya.” (Q.s Az Zumar: 2)
Allah membekalkan kita Al-Quran dengan segala kebenaran dalam isinya, Al-qur’an adalah pedoman hidup kita yang terkuat. Siapa yang mengikuti petunjuk Al-Qur’an, maka ia akan selamat. Kita di perintahkan untuk menyembah Allah dengan ketaatan bukan semata hanya sekedar perintahNya, jika dipikirkan lagi semua yang kita dapat adalah pemberianNya. Allah tidak pernah membutuhkan Kita, tapi Kitalah yang membutuhkan Allah. Coba ingat kembali dari mulai terbangun, hingga terlelap di malam hari. Berapa nikmat yang telah Allah beri kepada kita secara cuma-cuma, niscaya kita tidak akan pernah sanggup menghitungnya.
Sobat moslem, tidakkah malu jika kita tidak menjalani semua perintahNya sedangkan kita selalu menerima pemberianNya. Oleh karena itu, bertaubatlah jika kita memang berjalan diluar aturanNya. Karena Allah hanya akan memberi ketenangan pada hambaNya yang mau beristiqomah dan taat pada perintahNya. Semoga kita termasuk kedalam golongan orang-orang yang selalu beristiqomah dalam mejalani ketaatan kepada Allah SWT. Aamiin..
Fifi Jacob
Work for Live
Buat Tulisan