Durasi Baca: Hanya 1 Menit
Goa Kreo merupakan tempat wisata yang terletak di Dukuh Talun Kacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunung Pati, Semarang. Goa Kreo merupakan goa yang dipercaya sebagai petilasan Sunan Kalijaga saat sedang mencari kayu jati untuk membangun Mesjid Agung Demak.
Konon, menurut legenda Sunan Kalijaga bertemu dengan sekelompok kera yang kemudian disuruh untuk menjaga kayu jati tersebut. Nah, nama goa “Kreo” ini berasal dari kata Mangreho yang berarti peliharalah atau jagalah.
Kata inilah yang menjadikan goa ini disebut dengan nama Goa Kreo, dan sejak saat itu sekelompok kera yang menghuni kawasan ini dianggap sebagai penunggu pada Goa Kreo.
Monyet-monyet yang ada pada kawasan Goa Kreo ini merupakan jenis monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Bahkan, sekelompok monyet yang ada di sini termasuk monyet yang cukup jinak, dan bisa bergaul dengan warga sekitar Goa Kreo.
Pada kawasan wisata goa ini menyuguhkan keindahan gua yang masih alami dengan pepohonan rindang, udara sejuk dan sekelompol monyet yang akan menyambut saat kita memasuki kawasan Goa Kreo.
Maka tidak heran banyak sekali wisatawan domestik yang tertarik mendatangi tempat wisata ini. Tidak hanya disuguhi dengan keindahan goa, penggunjung juga dapat menikmati kealamian hamparan sawah yang mengelilingi wisata tersebut.
Untuk sampai pada mulut Goa Kreo, kita hanya perlu membayar 5.000 rupiah dan harus melewati anak tangga yang cukup banyak serta curam. Disepanjang jalan menuju goa, kita akan dihampiri beberapa kera jinak yang akan mengikuti.
Kita bahkan dapat memberi makanan pada kera, asalkan tetap berhati-hati dan dan tidak menaruh makanan dalam tas plastik yang ditenteng untuk menghindari makanan yang akan direbut oleh kera tersebut.
Di kelilingi bayak tempat indah lainnya
Baca juga:
Jika sudah puas menikmati keindahan goa, kita dapat berjalan ke atas puncak Bukit Kreo. Di sana terdapat monumen datu yang dapat dikunjungi, menurut masyarakat sekitar monumen tersebut dibuat sebagai ‘tetenger’ bahwa Sunan Kalijaga pernah menjejakkan kaki di Bukit Kreo.
Pada sebelah Utara Goa Kreo terdapat air terjun yang berasal dari berbagai sumber mata air jernih , bahkan tidak pernah kering meski musim kemarau panjang tiba.
Di tempat inilah kita dapat menikmati aliran air sungai yang dingin dan segar dengan udara yang sejuk yang akan dijadikan menjadi waduk ini. Namun, untuk mencapainya memang tidak mudah.
Kita harus menuruni tangga yang berkelok dan menyempit, bahkan terbilang terjal. Jika kita membawa seorang anak, sebaiknya digendong agar tidak tergelincir.
Pada Goa Kreo diadakan tradisi kirab sesaji Rewanda dan napak tilas Sunan Kalijaga yang dilaksanakan oleh masyarakat di sekitar goa setiap tahunnya.
Kirap sesaji merupakan hasil bumi yang disusun menjadi tumpeng buah-buahan untuk dijadikan makanan kera, lalu tumpeng nasi dan replika kayu jati tiang Masjid Demak akan dikirab oleh warga masyarakat menuju pelataran parkir Goa Kreo.
Kemeriahan tradisi ini biasanya melibatkan seluruh warga baik tua maupun muda, dan tidak hanya menarik wisatawan lokal tetapi juga wisatawan mancanegara.
Jika Sobat tertarik untuk mengunjungi Goa Kreo, Sobat dapat turun di lokasi wisata Goa ini dari jalan raya arah Gunung Pati. Nah, untuk Sobat yang menggunakan angkutan umum untuk menuju lokasi wisata, maka perjalanan dapat dilanjutkan degan menggunakan angkutan ojek motor yang ada pada kawasan tersebut.
Fifi Jacob
Work for Live
Buat Tulisan