Durasi Baca: 1 Menit 10 Detik
Entah kenapa menjadi kebiasaan tersendiri, khususnya di masyarakat Indonesia baru akan memeriksa gigi ke dokter ketika merasa nyeri atau sakit yang tak tertahankan. Padahal, akan ada lebih banyak keuntungan jika kesehatan gigi dijadikan perhatian sejak dini.
Kenyataannya mulut dan gigi jadi jalan masuk makanan, kondisi keduanya sangat berkaitan erat dengan gizi anak. Sangat penting bagi orangtua pahami, kondisi karies atau gigi berlubang di usia dini sangat berbahaya bagi anak. Persoalan Early Childhood Caries (ECC) paling banyak muncul disebabkan kebiasaan meninggalkan atau tidak benar menyikat gigi, selain akibat konsumsi gula berlebihan.
Ada setidaknya empat bahaya yang mengintai anak kita apabil ECC tidak dicegah atau diatasi, antara lain:
1. Gigi tetap akan tumbuh acak-acakan
Gigi susu yang berlubang tak seperti gigi tetap, jenis gigi susu akan hilang dan mengakibatkan rahang anak mengecil. Mengecilnya rahang akhirnya membuat gigi tetap yang berada di bawah gigi susu tidak mendapat tempat untuk tumbuh. Bisa saja tumbuh ke depan, ke samping, belakang, hingga akhirnya susunan gigi jadi tidak rapid dan teratur.
2. Gigi tetap mengalami kerusakan
Pada gigi susu yang berlubang, lama-kelamaan ia akan membusuk dan menjadikan gigi tetap di bawahnya rusak. Kemungkinan besar nantinya akan timbul bisul pada gigi yang berlubang. Maka dari itu, jika anak semasa kecil sudah mengalami gigi berlubang, saat ia dewasa gigi tetapnya juga pasti akan berlubang.
Baca Juga:
3. Kesehatan organ tubuh lainnya terganggu
Percaya atau tidak, gigi yang tidak sehat dapat mempengaruhi kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Gangguan kesehatan gigi dan mulut bisa menjalar ke gangguan kesehatan lain, misalnya infeksi telinga atau sinus.
Pembuluh darah di sekitar gusi tidak dilengkapi penutup, sehingga jika kotor, bakteri dapat ikut serta aliran darah hingga masuk ke kepala. Pada anak berkebutuhan khusus, bakteri yang masuk tersebut bisa menghambat perawatan mereka. Oleh sebab itu, permasalahan gigi berlubang pada anak tak semestinya diabaikan. Infeksi bakteri dapat mengakibatkan sepsis atau infeksi seluruh tubuh.
4. Anak kekurangan nutrisi
Saat anak mengalami masalah gigi, seringkali akan merasa kesakitan dan cenderung tidak mau mengunyah, bahkan makan. Hal ini tentu berakibat pada dirinya menjadi kekurangan nutrisi sehingga berat badan menurun. Bahkan ada pula anak yang merasa kesakitan dan hanya mau makan makanan manis saja, yang justru menambah parah kondisi gigi. Sejatinya gigi menentukan kualitas hidup anak secara keseluruhan.
Sebaiknya orangtua segera membiasakan anak membersihkan gigi saat pagi dan sebelum tidur. Menyikat gigi dapat dimulai sejak usia 6 bulan. Sebelum gigi anak tumbuh pun, ibu bisa membersihkan gusi anak dengan jari atau kain waslap yang lembut. Basuh mulut anak dengan ASI sebagai cara membuat anak terbiasa dengan benda yang masuk untuk membersihkan mulutnya. Yuk, cegah dan atasi gigi berlubang pada anak sekarang juga!
Danur K Atsari
A fast learner. Strives to write Islamic based lifestyle and halal culinary. Live more worry less!
Buat Tulisan