Durasi Baca: Hanya 1 Menit
Aquascaping merupakan seni mengatur tanaman air, baru, karang kora, atau kayu apung dan sebagainya. Lalu, apa bedanya dengan aquarium?
Pada dasarnya, aquascape dan aquarium sama, yaitu menggunakan wadah kotak yang terbuat dari kaca, acrylic ataupun bahan-bahan lainnya. Yang membedakan adalah penggunaan wadah itu sendiri.
Aquarium lebih fokus kepada ikan hiasnya, sedangkan aquascape fokus utamanya pada tanaman air, batu, kayu, karang dan benda-benda yang menjadi media tumbuh tanaman.
Banyak cara agar aquascape bisa lebih menarik lagi salah satunya membuat desain aquascape berdasarkan beberapa aliran atau gaya. Ada 7 gaya aquascape yang biasa diadaptasi oleh pecinta seni tata aquarium. Simak pembahasan berikut, ya.
Dutch Style. Gaya ini merupakan gaya yang tertua. Dipopulerkan pada 1930 dan dipakai oleh hampir seluruh aqurist di Belanda. Pada gaya ini, dikarakteristikan dengan berbagai tipe tanaman yang berlapis-lapis serta lantai dasarnya ditutupi dengan karpet dan tumbuhan dasar. Dalam desain ini tidak ada materia kasar seperti kayu dan batu.
Taiwanese Style. Gaya ini sangat tidak umum lagi, karena punya beberapa area yang sudah out of style dibandingkan dengan iwagumi atau nature. Ciri dari aquascape ini adalah menyerupai kehidupan atau lingkungan manusia didarat.
Iwagumi Style. Dalam desain gaya ini, batu harus berjumlah ganjil untuk menghindari keseimbangan pada layout yang dibuat. Konsepnya minimalis, spiritulistis, cinta akan keindahan serta kesederhanaan.
Biotope Style. Gaya aquascape yang satu ini mengutamakan sisi natural. Berlaku juga untuk kondisi air, spesies flora dan fauna, serta bentukan lainnya seperti batu, kayu, dan pasir. Gaya ini bisa sangat indah dan berguna untuk beberapa ahli biologi melakukan sebuah penelitian.
Jungle Style. Gaya ini sudah dijelaskan dari namanya. Tujuannya untuk meniru hutan dan biasanya digunakan untuk tangki-tangki dengan ukuran besar.
Baca juga:
The Nature Style. Gaya ini merupakan gaya yang biasa menjadi jawara-jawara dalam kontes aquascaping. Tak salah, karena layoutnya benar-benar mengaumkan. Gaya ini dilayout untuk menciptakan beragam lanskap terestrial, bukit, gunung, lembah, serta unsur lainnya.
The Walstad Method. Walaupun gaya ini tidak akan dijumpai didaftar pemenang aquascaping, namun penampilannya cukup menggoda.
Gaya ini menciptakan siatuasi yang benar-benar alami. Perbedaannya dengan gaya nature dan biotope adalah penempatan hardscape dan tanaman secara acak, agar memberi kesan layaknya di alam.
Itulah gaya atau aliran aquascape yang populer hingga saat ini. Kamu tertarik dengan gaya mana, Sobat?
Dayana Cinthya
Writing means sharing. It's part of the human condition to want to share things - thoughts, ideas, and opinions.
Buat Tulisan