Durasi Baca: Hanya 1,5 Menit
Dalam kehidupan sehari-hari, masih ada orang yang mempertanyakan tanaman tomat termasuk buah atau sayur. Bagaimana menurut kalian?
Kaitannya dengan dunia botani, buah mengacu pada struktur benih tanaman berbunga. Maka dari itu sebenarnya bisa disimpulkan bahwa tomat bukanlah buah, melainkan sayur.
Hal ini juga diperkuat dengan penggunaan tomat yang umum sebagai bagian dari sayuran, misalnya sup, salad, maupun sandwich.
Budidaya tanaman tomat saat ini pun termasuk ke dalam bidang pelestarian sayuran yang menjanjikan, lho.
Tak hanya sebagai makanan kaya manfaat, tapi juga bahan dasar kosmetik serta obat-obatan. Pasalnya, tomat kaya akan vitamin dan mineral yang mampu menjaga kesehatan tubuh. Tertarik ingin memetik tomat favorit dari kebun sendiri?
Budidaya tanaman tomat yang membawa keuntungan
Tomat (Lycopersicon esculentum L.) memiliki negara asal Amerika Tengah dan Selatan. Idealnya tanaman ini dapat hidup pada kisaran suhu 20-27°C dengan curah hujan antara 750-1250 mg per tahun.
Tomat pun dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0-1500 m dpl. Terdapat lebih dari 400 varietas tomat yang ditanam secara global saat ini.
Beberapa varietas hanya cocok di dataran tinggi seperti berlian, mutiara, atau kada. Sementara itu ada cocok di dataran rendah seperti varietas intan, ratna, dan CLN.
Di sisi lain, sebagian lain bisa ditanam baik di dataran tinggi maupun rendah, seperti GH2 dan GH4.
Tips memilih benih tomat
Sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi dengan kriteria tersebut saat kita hendak memulai budidaya tanaman tomat.
Benih tomat sendiri bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan (sarana produksi pertanian).
Apabila kita sulit mendapatkannya atau harganya tidak terjangkau, kita bisa membuatnya sendiri. Cukup seleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk yang tidak cacat.
Biarkan buah tersebut menua alami di pohon, ambil bijinya lalu cuci dengan air sampai terbebas dari lendir.
Selanjutnya rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya tidak cacat atau keriput, setelah itu keringkan dengan cara dijemur dan disimpan dalam wadah kering dan steril.
Budidaya tanaman tomat dengan tahapan mudah
Ada baiknya benih tomat s disemaikan dahulu sampai memiliki daun dan batang yang cukup kuat sebelum ditanam secara luas.
Budidaya tanaman tomat paling baik menggunakan media persemaian dengan polybag untuk mengurangi risiko tanaman stres ketika dipindahkan.
Sementara bila kita memilih persemaian bedeng, berhati-hatilah saat mencabut dan memindahkan bibit. Jangka waktu penyemaian sampai tanaman siap dipindahkan ialah 35-40 hari.
Tips untuk persemaian polybag atau pot
Lubangi permukaan media persemaiannya sedalam 1 cm, lalu bubuhkan biji tomat satu butir untuk setiap polybag, tutuplah dengan media tanam.
Pindahkan dengan cara merobek atau melepas polybag atau pot. Setelah itu, masukkan tanaman beserta tanah yang terdapat di polybag atau pot ke dalam lubang tanam.
Tips untuk persemaian bedengan
Buat larikan (garis) di atas media persemaian dengan jarak antar larik 5 cm serta kedalaman larik 1 cm.
Taburkan benih dalam larikan dengan jarak antar benih 2-3 cm, perhatikan dengan baik agar tidak bertumpuk-tumpuk.
Tutuplah larikan dengan tanah dan siram secukupnya. Cara pemindahan dapat dilakukan dengan dua metode.
Pertama, pencabutan yang dilakukan setelah tanah disiram dengan air agar akar tidak putus saat dicabut. Kedua, cara putar yaitu mengambil tanaman beserta tanah disekitarnya dengan cara diputar.
Tips pengolahan tanah
Tanaman tomat tumbuh baik pada tingkat keasaman tanah pH 5,5-7. Apabila tanah yang kita persiapkan terlalu asam (<5,5), tambahkan dolomit atau kapur pertanian.
Selain menaikan pH tanah, berperan pula untuk memperbaiki struktur tanah.
Bajak atau cangkul tanah hingga gembur lalu bentuk bedengan dengan ketinggian 30 cm, lebar 1 meter, dan pajang mengikuti pola lahan.
Buatlah jarak antar bedeng selebar 30-40 cm, diamkan tanah terlebih dahulu kira-kira satu minggu.
Selanjutnya, berikan pupuk dasar berupa pupuk organik semisalpupuk kandang atau pupuk kompos sebanyak 20 ton per hektar.
Aduk di atas bedengan hingga merata. Bila hendak memperkaya kandungan fosfor, boleh ditambahkan pupuk TSP secukupnya (kira-kira 5 gram per tanaman).
Bila kita membudidayakan tomat organik, hindari pupuk kimia tapi pupuk dasar harus lebih banyak kurang lebih 30-40 ton per hektar.
Tutuplah bedengan dengan mulsa plastik, yang nantinya sangat berguna terutama pada musim kemarau.
Fungsi utamanya untuk mempertahankan kelembaban tanah, mengendalikan gulma, dan menjaga buah tomat tetap bersih tidak menyentuh tanah.
Setelah itu, biarkan kembali tanah selama satu minggu sebelum ditanami.
Tips penanaman bibit tomat
Pertama-tama, buatlah lubang tanam pada mulsa dengan diameter 5-7 cm. Di dalam satu bedengan sediakan dua lajur lubang tanam, jarak antar lajur setidaknya 70-80 cm dan jarak antar lubang dalam satu lajur 40-50 cm, sementara untuk kedalaman lubang tanam kira-kira 5-7 cm.
Baca Juga:
Selanjutnya masukkan bibit siap tanam. Pada bibit yang disemai dalam polybag atau pot, lepas wadahnya terlebih dahulu baru kemudian masukan semua media tanam tanpa mencabut akar tanaman.
Tutuplah dan ratakan dengan tanah sekitar. Sedangkan untuk bibit yang ditanam di persemaian bedeng, masukkan tanaman lalu timbun dan ratakan dengan tanah bekas galian lubang.
Kemudian siram dengan air untuk menjaga kelembabannya.
Budidaya tanaman tomat butuh pemeliharaan teliti
Benar adanya jika tanaman tomat cukup sensitif dan perlu perawatan yang intensif.
Tanaman dengan siklus hidup singkat ini sangat rentan terhadap hama dan penyakit, terutama bila ditanam di dataran rendah. Berikut beberapa perawatan penting yang tidak boleh dilewatkan.
- Penyiraman, baik dilakukan pagi dan sore jika hujan tidak mencukupi. Upayakan tanah tidak menggenang dan berada pada kondisi lapang.
- Penyiangan, bertujuan untuk mengendalikan gulma yang tumbuh dan mempertahankan kondisi bedengan.
- Penyulaman, sebaiknya dilakukan jika ada bibit yang tidak tumbuh optimal. Langkah ini dilakukan ketika bibit sudah berusia 14 hari di lahan.
- Pemupukan, dilakukan 2 minggu sekali dengan pupuk organik secukupnya.
- Pemberian cagak, bertujuan agar tanaman tidak mudah roboh sebab batang tomat tergolong lunak dan cukup tinggi. Cagak bisa dibentuk dari bambu yang ditancapkan di samping tanam.
- Pemangkasan, tujuannya agar mengurangi daun, meremajakan tanaman, sekaligus mempercepat pembuahan. Potonglah cabang yang tumbuh tidak tepat alias berlawanan arah, tunas air, serta batang yang terinfeksi penyakit.
- Pengendalian hama dan penyakit, secara intensif perlu dilakukan karena tomat sangat rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Misalnya dengan pestisida secukupnya untuk penanganan yang cepat.
Budidaya tanaman tomat secara umum baru bisa dipanen 60-100 hari setelah tanam, tergantung dari varietasnya.
Gunakan pengamatan fisik terhadap subjeknya, tanaman tomat sudah dikatakan siap panen apabila kulit buah yang tadinya berwarna hijau telah berubah menjadi kekuning-kuningan.
Selain itu, bagian tepi daun menguning dan bagian batang mengering. Pemetikan hendaknya dilakukan di pagi atau sore hari agar tidak cepat layu, sebab pada siang hari tanaman masih melakukan fotosintesis. Sudah siap memulainya?
Danur K Atsari
A fast learner. Strives to write Islamic based lifestyle and halal culinary. Live more worry less!
Buat Tulisan