Terlahir sebagai anak berkebutuhan khusus tentunya bukan pilihan. Ketika kondisi seperti ini terjadi, orang tua tentu tidak dapat menolak. Oleh karenanya, penerimaan terhadap kondisi anak adalah hal utama yang harus dilakukan. Pada kasus penyandang tuli atau tuna rungu, sarana komunikasi yang digunakan berbeda, antara lain bahasa isyarat, alat bantu dengar, hingga bahasa tertulis. Belajar bahasa isyarat menjadi penting untuk orang tua agar komunikasi yang baik tetap terbangun dengan sang anak.
Pentingnya belajar bahasa isyarat umum
Tak hanya manfaat komunikasi, bahasa isyarat juga bisa membuat otak lebih aktif sekaligus membantu mengembangkan interaksi, kematangan sosial, serta perkembangan kognitif. Pengertian bahasa isyarat ialah bahasa visual yang memanfaatkan bahasa tubuh, misalnya gerak tangan, ekspresi wajah, dan gerak tubuh. Hampir serupa dengan bahasa lisan, bahasa isyarat berbeda pada satu negara dengan negara lain. Beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris Raya, ataupun negara-negara di Benua Eropa lainnya mempunyai pedoman bahasa isyarat mereka sendiri.
Adapun di Indonesia, dua petunjuk bahasa isyarat yang telah digunakan ialah Indonesian Sign Language System (SIBI) dan Indonesian Sign Language (BISINDO). Terdapat perbedaan mendasar antara SIBI dan BISINDO tersebut. SIBI menggunakan deret huruf (alfabet) sebagai panduan tanda tangan yang praktis, sedangkan BISINDO menggunakan kedua gerakan tangan untuk berkomunikasi antar pengguna bahasa isyarat. BISINDO merupakan adaptasi bahasa isyarat Amerika, dengan beberapa modifikasi yang berlaku di setiap wilayah.
Baca Juga:
- Trik Mengenali Bahasa Tubuh Anak Tanpa Perlu Memaksanya
- Sudah Tahu Pengaruh Nilai Moral Pada Kehidupan Si Kecil? Buktikan Dengan 5 Hal Ini!
Pentingnya penyaringan dan pembelajaran sedini mungkin
Anak tuna rungu wajib mendapat pembelajaran bahasa isyarat sedini mungkin. Belajar bahasa isyarat sejak awal lebih berdampak baik pada kemampuan komunikasi mereka. Merujuk pada pedoman enam bulan pertama sebagai periode perkembangan bahasa yang terpenting bagi anak, setiap bayi baru lahir harus melakukan pemeriksaan sebelum meninggalkan rumah sakit untuk mengetahui risiko gangguan pendengaran. Langkah ini bertujuan memudahkan orang tua untuk memilih cara berkomunikasi dan mulai belajar bahasa anak. Adanya bahasa isyarat juga membantu anak-anak juga meningkatkan kemampuan berbicara.
Fungsi vital bahasa isyarat bagi anak berkebutuhan khusus
Bagi anak-anak tuna rungu ataupun orang-orang tuna rungu yang tidak mendapatkan bantuan dari teknologi alat bantu dengar yang ada, bahasa isyarat menjadi akses penting ke bahasa sebagai cara berkomunikasi.
Anak-anak usia dini masih belum memiliki kosakata untuk mengungkapkan sekaligus mengekspresikan keinginan mereka. Sebuah studi yang mengangkat tema anak-anak pra sekolah menunjukkan bahwa anak-anak yang menerima pengenalan bahasa isyarat secara umum memperoleh nilai memuaskan dalam tes kosakata. Kesimpulannya, bahasa isyarat dapat membantu anak memahami makna dan mengingat kata-kata baru diperkenalkan melalui isyarat.
Meski sebagian besar orang tuna rungu biasanya menggunakan alat bantu dengar atau implan koklea, namun dengan belajar bahasa isyarat mereka akan bisa memahami dan berkomunikasi lebih baik dengan pendengarnya. Mari konsultasikan dengan dokter atau pelatih khusus untuk berlatih menggunakan bahasa isyarat yang benar.
Tidak ada yang menginginkan seorang anak mengalami ini, tapi yakinlah Sobat bahwa pasti ada sesuatu yang besar dibalik suatu kekurangan. Semua karena Allah Maha Adil..
Danur K Atsari
A fast learner. Strives to write Islamic based lifestyle and halal culinary. Live more worry less!
Buat Tulisan