Durasi Baca: Hanya 1 Menit
Dalam sebuah undang-undang kesehatan tahun 2009 No. 36 menyebutkan, bahwa setiap orang berkewajiban untuk ikut mempertahankan derajat kesehatan masyarakat sampai setinggi-tingginya dengan membantu mewujudkannya.
Di mana pelaksanaan tersebut termasuk upaya kesehatan masyarakat, perseorangan, dan pembangunan berwawasan .
Sama halnya dengan anjuran untuk mengonsumsi makanan yang halal. Di zaman modern ini, banyak masyarakat yang lebih mementingkan makanan olahan, tinggi gula, berlemak, garam dan kurang mengonsumsi buah atau sayur. Sehingga membuat mereka menjadi lebih mudah terkena penyakit.
Padahal, dalam Islam sendiri telah dianjurkan untuk makan-makanan halal halal dan sehat.
Seperti Ini Anjuran Makanan Halal
Makanan Halal
Islam merupakan agama yang peduli dengan hal apapun termasuk mengenai makanan. Semua aspek kehidupan sudah dipertimbangkan dalam Islam, mulai dari segi mudharatnya sampai segi manfaat yang akan didapatkan.
Di dalam agama islam, seseorang hanya diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan halal dan menjauhi makanan haram yang dilarang oleh Allah.
Menurut departemen agama, makanan halal merupakan barang untuk diminum atau dimakan manusia dan bahan yang digunakan.
Allah juga sudah jelas mengatur mana yang dapat dikonsumsi oleh manusia, sesuai dengan manfaat dan mengharamkannya yang dapat mendatangkan akibat uruk atau mudarat bagi yang memakannya.
Dasar Hukum Makanan Halal
Semua yang diciptakan oleh Allah bagi manusia merupakan hal yang diperbolehkan. Semua makanan pada dasarnya memang halal dan memiliki dalil yang menyebutkan makanan tersebut haram untuk dikonsumsi.
Dalam hal makanan sendiri sangat luas, karena bumi dibuat sangat luas lengkap dengan semua hal termasuk tumbuhan dan hewan yang juga termasuk sumber makanan untuk manusia.
Menurut QS surat Al-Baqarah ayat 29,
“Dialah Allah. Allah yang menjadikan semua yang ada di bumi untuk kamu. Dia berkehendak untuk menciptakan langit kemudian dijadikanNya tujuh langit dan Allah Maha Mengetahui segalanya.”
“Dan makanlah, makanan yang halal. Baik dari apa yang telah Dia(Allah) rezekikan kepada kamu dan bertaqwalah kepadaNya. Yang kamu beriman kepada Allah.” (QS Al-Maidah ayat 88)
Baca Juga:
Makanan Halal
Semua hal harus dapat kita pertimbangkan, baik halal atau haramnya. Makanan halal juga lebih banyak dibandingkan makanan haram.
Se
Makanan dalam Islam juga dikenal dengan beberapa kategori. Mulai dari kehalalan zatnya, halal cara memprosesnya, halal cara memperolehnya, halal cara menyajikan, mengantarkan dan menyimpannya.
Pada halal zatnya merupakan bahan dasar, misalnya berasal dari tumbuhan atau binatang yang tidak diharamkan oleh Allah.
Untuk cara memperolehnya dengan hal yang baik, jika diperoleh dengan cara melakukan perbuatan zina, mencuri, menipu dan hasl ria maka makanan tersebut menjadi haram.
Sedangkan untuk syaratnya makanan tersebut tidak boleh mengandung zat yang diharamkan dan tidak mengandung kotoran atau najis.
Maksud dari tidak mengandung zat yang diharamkan seperti makanan yang tercampur dengan alkohol, daging babi atau bahan lainnya yang sifatnya haram.
Untuk makanan yang tidak mengandung kotoran merupakan makanan yang tidak terkontaminasi dengan zat yang dianggap najis.
Seperti kotoran urine dari manusia, karena dengan memakannya tidak diperbolehkan, meskipun dengan alasan untuk pengobatan.
Jadi, itulah beberapa anjuran makanan halal yang wajib Sobat ikuti. Ingat, makanan haram yang masuk ke dalam tubuh bisa membuat ibadah yang dilakukan tidak sah. Maka dari itu, perhatikanlah makanan yang ingin sobat konsumsi ya.
Sobat Moslem
The Most Inspiring Moslem Platform
Buat Tulisan